Ketika kamu memilih pengiriman barang melalui jalur udara, penting untuk memastikan bahwa packing atau kemasan barang dilakukan dengan tepat. Pengiriman via udara memang dikenal lebih cepat, tetapi juga memiliki tantangan tersendiri seperti tekanan udara, guncangan saat lepas landas dan mendarat, serta penanganan barang di berbagai titik transit.
Kami akan membahas jenis-jenis packing barang yang cocok untuk pengiriman via udara agar barang kamu tetap aman sampai tujuan. Artikel ini bisa jadi panduan buat kamu yang baru pertama kali mengirim barang lewat udara maupun yang sudah sering tapi ingin memperbaiki sistem packing.
1. Packing Kardus Berlapis
Packing dengan kardus adalah metode paling umum, tetapi untuk pengiriman via udara, kamu sebaiknya menggunakan kardus dengan kualitas tinggi. Pilih kardus dengan lapisan tebal (minimal 5 ply) atau kardus berlapis ganda untuk menahan tekanan dan benturan.
Tips tambahan:
-
Gunakan bubble wrap atau styrofoam di dalam kardus untuk melindungi barang dari guncangan.
-
Pastikan barang tidak bergerak bebas di dalam kardus. Ruang kosong bisa diisi dengan kertas kraft, potongan karton, atau plastik udara.
2. Packing Kayu
Untuk barang yang bernilai tinggi, rapuh, atau sangat berat seperti mesin, elektronik sensitif, atau alat ukur presisi, packing kayu adalah pilihan terbaik. Peti kayu memberikan perlindungan maksimal dari tekanan, benturan, dan perubahan suhu.
Namun, perlu kamu ketahui bahwa untuk pengiriman internasional, packing kayu biasanya harus memenuhi standar ISPM 15 (pengasapan atau perlakuan panas) agar diterima oleh pihak bea cukai di negara tujuan.
Kelebihan:
-
Kuat dan tahan lama
-
Cocok untuk barang fragile dan mahal
3. Packing Bubble Wrap
Bubble wrap adalah bahan pelindung yang sangat efektif dan ringan. Biasanya digunakan sebagai pelapis pertama sebelum barang dibungkus kardus atau dimasukkan ke dalam tas khusus. Keunggulan bubble wrap adalah kemampuannya meredam guncangan dan mencegah goresan.
Kami menyarankan untuk menggunakan bubble wrap terutama saat kamu mengirim barang seperti:
-
Barang elektronik kecil (handphone, kamera)
-
Keramik atau kaca
-
Barang hadiah
Tips:
-
Lapisi barang minimal 2-3 lapis bubble wrap
-
Gunakan selotip kuat agar lapisan tidak mudah terbuka saat proses sortir dan pengangkutan
4. Packing Plastik PE (Polyethylene) dan Vacuum
Untuk barang-barang makanan atau produk yang rentan terhadap kelembaban dan udara, packing plastik PE atau metode vacuum bisa sangat membantu. Plastik PE berfungsi sebagai pelindung dari air, debu, dan kontaminasi lingkungan.
Metode vacuum cocok untuk makanan kering, daging, atau bahan sensitif lainnya karena bisa menghilangkan udara di dalam kemasan, sehingga menjaga kesegaran barang lebih lama.
5. Tas Kain atau Woven Bag (Khusus Barang Ringan dan Tidak Rapuh)
Jika kamu mengirim pakaian, tekstil, atau barang ringan yang tidak mudah rusak, kamu bisa mempertimbangkan menggunakan tas kain atau woven bag. Jenis packing ini ringan dan fleksibel, sehingga bisa menekan biaya kirim berdasarkan volume atau berat dimensi.
Namun, pastikan barang di dalam tetap diberi pelindung tambahan seperti plastik atau kertas agar tidak terkena gesekan langsung saat ditumpuk dengan paket lain.
6. Tambahan Label dan Tanda Pengingat
Apa pun jenis packing yang kamu pilih, selalu tambahkan label dan tanda pengingat seperti:
-
“Fragile” untuk barang mudah pecah
-
“This Side Up” untuk posisi pengangkutan
-
“Do Not Stack” untuk barang yang tidak boleh ditindih
Label yang jelas bisa membantu petugas kargo memperlakukan paketmu dengan lebih hati-hati. Memilih jenis packing yang tepat untuk pengiriman via udara sangat penting untuk memastikan barang sampai dengan selamat dan dalam kondisi baik.
Kami menyarankan agar kamu selalu mempertimbangkan jenis barang, nilai barang, serta jarak pengiriman sebelum memilih metode packing yang sesuai.
Ingat, packing yang baik bukan hanya soal membungkus rapi, tapi juga memberikan perlindungan maksimal selama proses pengiriman.
Leave a Reply